Notification

×

Klasifikasi Produk

Cari Berita

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anti-Spoofing pada Face Recognition

| 8/20/2025 WIB | 0 Views
Anti-Spoofing pada Face Recognition

🔹 1. Apa itu Spoofing?

Dalam biometrik wajah, spoofing adalah upaya menipu sistem pengenalan wajah dengan cara menggunakan media palsu seperti:

Foto wajah (kertas, layar HP, monitor).

Video wajah.

Masker wajah 2D atau 3D.

Kepala boneka / silikon.


Tujuannya: agar sistem salah mengenali media palsu sebagai wajah asli.

🔹 2. Konsep Anti-Spoofing

Anti-spoofing adalah sekumpulan teknologi yang digunakan untuk membedakan wajah asli manusia dari representasi palsu.
Teknik ini bekerja berdasarkan deteksi liveness (kehidupan) dan multi-modal sensing.

🔹 3. Metode Ilmiah yang Digunakan

a. Infrared (IR) & Visible Light Detection

Kamera ganda (visible + IR) digunakan secara bersamaan.

Kulit manusia memiliki reflektivitas cahaya infra merah yang berbeda dibandingkan kertas, layar LCD, atau silikon.

Foto/video tidak bisa menghasilkan pantulan IR yang sesuai → terdeteksi sebagai spoof.

b. 3D Depth Mapping

Sistem menghitung struktur kedalaman wajah (contour 3D).

Foto 2D rata → tidak memiliki kedalaman → ditolak.

Masker datar juga gagal, sementara wajah asli memiliki geometri 3D kompleks.

c. Texture Analysis & Micro-pattern Detection

Algoritma deep learning menganalisis tekstur mikro kulit.

Kulit manusia memiliki pori-pori dan pola alami yang unik.

Foto cetakan, layar ponsel, atau silikon → pola berbeda, terdeteksi sebagai spoof.

d. Motion & Liveness Detection

Sistem mendeteksi gerakan alami wajah (kedipan mata, pergerakan kepala, ekspresi mikro).

Foto atau video statis tidak bisa meniru variasi alami ini.
e. Thermal / Heat Detection (opsional)

Beberapa perangkat mendukung sensor suhu untuk memastikan ada panas tubuh manusia.

Boneka, masker, atau layar → tidak menghasilkan pola panas biologis.

🔹 4. Mekanisme di Hik FRT43

Hik FRT43 menggabungkan beberapa teknik:

1. Dual Camera (IR + Visible Light) → mencegah spoofing dengan foto/video.
2. 3D Face Modeling → memastikan kontur wajah asli
3. Liveness Detection → mendeteksi kedipan & gerakan alami wajah.
4. Machine Learning Classifier → mengenali tekstur kulit vs material palsu.
 5. Kesimpulan Ilmiah

Anti-spoofing pada Face ID bekerja dengan multi-sensor & AI, yang memverifikasi aspek fisiologis (struktur wajah, tekstur kulit, panas tubuh) dan dinamis (gerakan, ekspresi).

Dengan kombinasi ini, sistem seperti Hik FRT43 mampu menolak hampir semua jenis spoofing (foto, video, masker).
×
Berita Terbaru Update